PRIBAHASA

2. Peribahasa
Peribahasa adalah bahasa berkias berupa kalimat atau kelompok kata yang tetap susunannya.
2.1 Pepatah
            Pepatah ialah sejenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua.
Contoh :
  1. Air tenang menghayutkan.(Orang pendiam tetapi berilmu banyak.)
  2. Bermain air basah, bermain api hangus, bermain pisau luka.(Barang siapa yang melakukan pekerjaan yang berbahaya/jahat, tentu akan kena akibatnya.)
  3. Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua.(Budi baik tidak akan dilupakan orang.)
  4. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya.(Jika besar penghasilan, besar juga pengeluarannya; tetapi jika kecil penghasilannya, kecil juga pengeluarannya.)
  5. Bayang-bayang sepanjang badan.(Apa yang dikerjakan hendaklah disesuaikan dengan kekuatan diri sendiri.)
  6. Setinggi-tinggi terbang bangau, hinggapnya ke kubangan juga.(Walupun ke mana juga seseorang pergi, kelak tentu kembali ke negeri sendiri.)
  7. Ringan sama dijunjung, berat sama dipikul.(Orang yang berkaum keluarga/bersahabat harus seiya sekata.)
  8. Tak ada gading yang tak retak.(semua orang/sesuatu itu tentu ada kurang/celanya meskipun hanya sedikit.)
  9. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.(Pelajaran yang tak sempurna dituntut, tidak ada gunanya.)
  10. Ikut hati mati, ikut rasa binasa.(Barang siapa menurutkan hawa nafsu, tentu akan hancur.)
  11. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah.(Dalam sebarang kerja hendaklah selalu ingat benar.)
  12. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan.(Kasih ibu kepada anak tidak ada putus-putusnya, tetapi kasih anak kepada ibu kadang-kadang sedikit.)
  13. Biar lambat asal selamat, tak lari gunung dikejar.(Dalam mengerjakan pekerjaan tidak perlu tergesa-gesa, harus ingat agar selamat.)
  14. Barang siapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.(Siapa yang mencari tipu daya yang jahat untuk mencelakakan orang lain, biasanya dia jugalah yang mendapatkan kesusahan karena tipu dayanya itu.)
  15. Mati-mati mandi air basah.(Melakukan sesuatu jangan kepalang tanggung.)
  16. Murah dimulut, mahal di timbangan.(Banyak janji tetapi tak ditepati.)
  17. Nasi sudah menjadi bubut.(Perbuatan salah yang terlanjur.)
  18. Sebab nila setitik rusak susu sebelanga.(Karena kesalahan/cela yang sedikit, rusak kebaikan yang banyak.)
  19. Ukur banyak di badan sendiri.(Mengukur kemampuan orang dengan kemampuan sendiri.)
  20. Panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari.(Kebaikan yang banyak hilang oleh kesalahan yang sedikit.0
  21. /Besar pasak daripada tiang.(Belanja lebih besar daripada penghasilan.)
  22. Pasar jalan karena diturut, lancar kaji karena diulang.(Pekerjaan yang biasa dikerjakan tentu mahir.)
  23. Rambut sama hitam, hati masing-masing.(Kesukaan setiap orang tidak sama.)
  24. Tiada rotan akar pun jadi.(Jika tidak ada yang baik, yang kurang baik pun dapat digunakan.)
Mati semut karena gula.(Manusia dapat dikuasai dengan kata-kata manis.)

Comments