SEBUAH KISAH UNTUK NEGERI

Omong Kosong



Negeri omong kosong, Negeri dimana mereka
lebih suka meributkan sesuatu yang baru akan mereka rencanakan
untuk dilakukan. Ketika negeri ini masih sibuk berdebat tentang
mau  makan  apa  mereka,  maka  anak-anak  mereka  sudah  mati
kelaparan.  Mereka  sibuk  memperdebatkan  sistem  yang  terus
menerus mereka ubah tanpa pernah sempat mereka lakukan.

Mereka   lebih   suka   membanding-bandingkan   Pancasila   dengan
ideologi-ideologi lain semisal sosialis, kapitalis, dan menyebutnya
sebagai  ideologi  yang salah.  Akan  tetapi  jangankan  melaksanakannya,
mereka bahkan tidak paham apa yang mereka bicarakan. Mereka
adalah orang-orang yang hanya bisa mencemooh apa milik mereka
sendiri. Mereka itulah kesalahan yang sebenarnya.


Mereka yang sibuk menyalahkan UAN karena kualitas pendidikan
bangsa mereka tidak meningkat secara signifikan. Ayolah, mana ada
siswa yang belajar kalau tidak ada UAN. Janganlah kalian menjadi
sok humanis kalau kenyataannya apa yang kalian hadapi belum bisa
dikatakan sebagai human (manusia). Kalian lihat bagaimana mereka
mencontek saat ujian yang bahkan nilainya tidak dihitung oleh guru
mereka.  Pendidikan  kita  hancur  bukan  karena  sistem  yang  ada.
Tetapi karena kita tidak bisa melaksanakan sistem yang ada. Bahkan
sistem yang relatif sederhana pun tidak bisa kita lakukan tetapi
kita berharap terhadap sistem yang rumit? Ah, omong kosong.

Mereka  yang  sibuk  mencibir  lalu  lintas  yang  semrawut  disaat
mereka sendiri sering menerobos lampu merah. Mereka yang sibuk
mencibir  sistem  yang  ada  tanpa  pernah  mereka  mencoba  untuk
melaksanakannya. Mereka hanya berharap bahwa segala sesuatunya
langsung  jadi,  tanpa  harus  mereka  bersusah  payah.  Cukuplah
pemerintah yang mengubahnya dalam waktu satu dua hari.

Mereka juga yang sering menghina kinerja pegawai negeri sipil di
instansi pemerintah karena kurang sigap dalam bekerja. Sementara
mereka sendiri, mengerjakan tugas yang diberikan dosen atau guru
menjelang hari pengumpulan dengan seadanya. Memang sama saja.

Ah,   negeri   ini   memang   negeri   kata-kata.   Berharap   segala
sesuatunya bisa diselesaikan dengan kata-kata. Di saat kita sibuk
mennyalahkan  sistem,  namun  sebenarnya  diri  kitalah  yang  salah
karena  gagal  menjalankannnya.  Bukan  sistem  yang  gagal  meraih
tujuan, tetapi kita yang gagal menjalankan sistem. Sebaik apapun
strategi jika tidak kita lakukan tetap saja tidak berarti apa-apa.
Tetapi   menyalahkan   sistem   jauh   lebih   enak   dihati   daripada
menyalahkan diri sendiri bukan?

Memang omong kosong. Kita ini omong kosong. Sudahlah lakukan
saja dulu dan lihat hasilnya. Jika menanak nasi saja kita tidak bisa
dan  tidak  mencoba  untuk  melakukannya,  bagaimana  kita  bisa
berharap makan nasi goreng?







                                                                               Bang Khusni Say's

Comments